coin daily - Pendiri dan CEO Komputerisasi Enterprise Indonesia Bari Arijono mengatakan revolusi komputerisasi di Indonesia baru pada tahap permulaan.
Dikala ini banyak sektor industri yang mulai meluncurkan program transformasi komputerisasi, belum lagi industri keuangan yang sedang menjajaki kolaborasi dengan Fintech.
"Absensi Blockchain masih pada tahap permulaan di Indonesia yang mempunyai potensi ekonomi komputerisasi diperkirakan bernilai USD 130 miliar pada tahun 2020," kata Bari di jeda acara Blockchain Indo 2018 di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta.
Segera, akankah Blockchain merubah gaya hidup orang Indonesia? "Seandainya Anda mengamati apa yang sudah dipakai di negara lain, jawabannya sungguh-sungguh tampak," sebut Bari lebih lanjut.
Indonesia, menurutnya, merupakan negara terpadat ketiga di Asia dengan penetrasi dunia online yang cukup kencang, apalagi didorong dengan pertumbuhan telpon seluler semakin cepat.
Segera, akankah Blockchain merubah gaya hidup orang Indonesia? "Seandainya Anda mengamati apa yang sudah dipakai di negara lain, jawabannya sungguh-sungguh tampak," sebut Bari lebih lanjut.
Indonesia, menurutnya, merupakan negara terpadat ketiga di Asia dengan penetrasi dunia online yang cukup kencang, apalagi didorong dengan pertumbuhan telpon seluler semakin cepat.
"Pemerintah Indonesia seharusnya siap untuk membikin regulasi baru mengenai perkembangan teknologi komputerisasi ini, seperti bagaimana mata uang komputerisasi di masa depan bisa merespon tantangan ekonomi yang kian berat," masih kata Bari.
CEO Amanah Capital Group Ltd Abas A Jalil mengatakan, Asia Tenggara, secara khusus pasar Indonesia, mempunyai potensi besar untuk sektor Blockchain dan Fintech. Terutamanya di sektor keuangan Islam dan bisnis komputerisasi.
"Konferensi ini menjadi daerah pembukaan untuk kemajuan lebih lanjut dalam teknologi baru ini di Asia Tenggara secara khusus untuk Indonesia sendiri," sebut Abas di jeda konferensi Blockhain yang dihadiri oleh hampir 1.000 peserta dari segala dunia di Jakarta.
Sumber: ico news
CEO Amanah Capital Group Ltd Abas A Jalil mengatakan, Asia Tenggara, secara khusus pasar Indonesia, mempunyai potensi besar untuk sektor Blockchain dan Fintech. Terutamanya di sektor keuangan Islam dan bisnis komputerisasi.
"Konferensi ini menjadi daerah pembukaan untuk kemajuan lebih lanjut dalam teknologi baru ini di Asia Tenggara secara khusus untuk Indonesia sendiri," sebut Abas di jeda konferensi Blockhain yang dihadiri oleh hampir 1.000 peserta dari segala dunia di Jakarta.
Sumber: ico news
Comments
Post a Comment