saint monica jakarta - Hasil Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI), Sentra Penelitian Pengajaran (Puspendik) Kementerian Pengajaran dan Kebudayaan ( Kemendikbud) 2016 menampakkan masih rendahnya kecakapan literasi siswa Sekolah Dasar adalah: 46.83% tergolong kurang kompeten dan 47.11% cukup, padahal yang kompetensinya lebih dari cukup cuma 6.06%. Dalam hal kecakapan matematika, ada 77.13% siswa masih kurang kompeten, 20.58% cukup, dan yang bagus cuma 2.29%.
Atas dasar itu, salah satu upaya Kemendikbud berusaha meningkatkan kualitas hasil pelajaran siswa di bermacam tempat dan diciptakan dalam kerjasama bilateral (2016 – 2019) dengan Pemerintah Australia via kemitraan Program " INOVASI" ( Penemuan untuk Si Sekolah Indonesia). Dalam rangka itu, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud bersama INOVASI menyelenggarakan acara Temu INOVASI di Perpustakaan Kemendikdbud di Jakarta Kamis, 24 Mei 2018. Temu INOVASI ini menjadi sebuah peluang untuk berdialog dan berbagi bermacam praktik inovatif pelajaran hasil penemuan kreatif dari aktivitas percontohan maupun studi yang dijalankan INOVASI di bermacam provinsi mitranya, merupakan NTB, NTT, Kalimantan Utara, dan Jawa Timur.
Dengan tema “Praktik Penemuan Pelajaran: Kesempatan dan Tantangan”, para guru dan kekuatan kependidikan Jawa Timur hadir untuk berbagi praktik temuan pelajaran tingkatan pengajaran dasar yang sudah dijalankan di tempat. Mereka ialah Guru kelas 1SDN 2 Kebondalem Kab. Mojokerto (Maria Ulfa); Kepala SDN Pamolokan 3 Kab. Sumenep (Masrur Kekal); dan Pengawas SD Kab. Bondowoso (Sujito). Hadir pula Kepala Dinas Pengajaran dan Kebudayaan Sidoarjo, Bapak Asrofi yang berbagi perihal kebijakan Pemkab Sidoarjo berhubungan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
Para pembicara dalam Temu INOVASI ?Praktik Penemuan Pelajaran: Kesempatan dan Tantangan? di Kemdikbud (24/5/2018) Para pembicara dalam Temu INOVASI ?Praktik Penemuan Pelajaran: Kesempatan dan Tantangan? di Kemdikbud Di Jawa Timur, studi perihal “Praktik-Praktik Bagus Pengajaran Dasar” tahun 2017 sudah terlaksana atas kerjasama Dinas Pengajaran Provinsi Jawa Timur, Kantor Kawasan Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur dan Balitbang Kemendikbud via program INOVASI.
Studi ini mendokumentasikan temuan dan praktik-praktik bagus pengajaran dasar yang menjanjikan dan bertujuan untuk memahami konteks temuan pengajaran yang berkelanjutan. Benang merah dari penemuan kreatif atas “praktik-praktik bagus pengajaran dasar” di Jawa Timur hal yang demikian mengantarkan terhadap sebagian rangkuman penting:
1. Kuatnya model kepemimpinan sekolah/madrasah yang berpihak pada kualitas pelajaran siswa dan tak menyerah pada kondisi.
2. Kuatnya dukungan dari bermacam pihak serta eratnya kerjasama regu antara kepala sekolah/madrasah dan guru. Kesempatan dan tantangan kongkret bagi INOVASI dan 17 kabupaten/kota mitra ialah bagaimana menyebarluaskan figur-figur konkrit hal yang demikian ke 26,564 SD/MI yang ada Jawa Timur.
Pembicaraan difasilitasi oleh Prof. Fasli Jalal, dan dilanjutkan dengan presentasi yang konsentrasi pada kesempatan dan tantangan dalam penyebaran praktik-praktik inovatif seperti ini. Termasuk paparan dari Kepala Pustekkom Kemendikbud, Bapak Gogot Suharwoto. Hadir untuk membuka acara mewakili Kepala Balitbang Kemendibud ialah Bapak Moch. Abduh selaku Kepala Puspendik, Balitbang Kemendikbud, dan juga perwakilan pemerintah Australia Michelle Lowe selaku Councellor for Human Development, DFAT Australia.
Sumber: saint monica jakarta school sunter
Comments
Post a Comment