Skip to main content

Budayakan Kembali Gemar Menulis

Gelar wicara bertajuk Membangun Generasi Cerdas Indonesia Melalui Kebiasaan Menulis mengupas manfaat menulis tangan dan kaitannya dengan upaya meningkatkan kompetensi anak.

Jakarta - Bila dihadapkan pada alternatif menulis dengan tangan atau dengan papan ketik gadget/komputer, dapat jadi menulis dengan tangan menjadi alternatif terakhir. Meskipun, berdasarkan Karin James, psikolog dari India University yang banyak meneliti perkembangan otak buah hati umur dini memberi tahu menulis dengan tangan dapat meningkatkan kesanggupan kritis. Menulis membutuhkan pola pikir, pengamatan, dan mawas diri. Menulis dengan tangan juga dapat menjadi latihan yang bagus untuk mawas diri. Pada tahun 2012, James dan rekannya Laura Engelhardt mempublikasikan hasil studinya bahwa buah hati yang belajar menulis huruf akan mengenali huruf lebih bagus dan mempunyai kesanggupan membaca lebih bagus.

Dikala buah hati belajar menulis ada komponen otak tertentu yang aktif. Zona otak itu sama dengan komponen yang aktif dikala orang dewasa membaca. Berangkat dari hal ini, Cahaya Dunia (SiDu) hari ini (8/5) menggelar seminar bertajuk "Membangun Generasi Cerdas Indonesia Melewati Tradisi Menulis" di Jakarta. Salah satu pembicara Nurman Siagian pengamat pengajaran dari dari Wahana Visi Indonesia memberi tahu keprihatinan kompetensi buah hati Indonesia yang masih berada di belakang negara-negara lainnya.

“Hasil survei tiga tahunan dari Programme for International Student Assessment (PISA) 2015 yang dikeluarkan oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) menunjukanIndonesia masih menduduki peringkat 60 dari 72 negara,” papar Nurman. Dia menambahkan, kabar kompetensi ini terkait erat pula dengan melemahnya kebiasaan menulis di Indonesia seiring pesatnya perkembangan gawai. Meskipun, menulis di buku tulis mempunyai banyak manfaat sebab memacu berjenis-jenis keterampilan seperti berdaya upaya kritis, tenaga ingat, dan motorik.

“Aktivitas menulis menunjang buah hati untuk merajai huruf dan fonemik, memperkaya kosa kata, dan meningkatkan kesanggupan buah hati menangkap pembelajaran," sambung Nurman. Menyadari pentingnya dukungan lingkungan sekitar untuk menumbuhkan adat istiadat menulis buah hati, SiDU juga menghadirkan Praktisi Mindful Parenting, Melly Kiong, pada gelar wicara hari ini untuk berbagi tips-tips praktis pada orang tua dan guru. Berdasarkan Melly, menulis yakni metode komunikasi yang benar-benar bagus antara buah hati dan orang tua. “Melewati artikel-artikel simpel buah hati, orang tua bisa memperhatikan bakat terpendam buah hati atau pun persoalan yang sedang dia hadapi di sekolah,” jelasnya.

Menurutnya, ayah dan bunda bisa menolong menumbuhkan adat istiadat ini dengan mengajak buah hati mengisi jurnal atau saling berkirim memo kecil. "Berangkat dari kepedulian kami kepada pentingnya meningkatkan kompetensi buah hati, SiDU merintis gerakan ‘Ayo Menulis Bersama SiDU!’ semenjak April 2018 lalu untuk menumbuhkan adat istiadat menulis pada buah hati yang kami yakini bisa berdampak positif kepada peningkatan kompetensi buah hati Indonesia,” tutur Domestic Business Head - BU Consumer APP Cahaya Mas, Martin Jimi. Berprofesi sama dengan Renny Yaniar, seorang penulis cerita buah hati kenamaan yang sudah menerbitkan lebih dari 130 buku, SiDU membentuk modul buku latihan menulis menurut studi yang menyatakan bahwa adat istiadat baru bisa disusun dengan rutin mengerjakannya selama minimal 21 hari. Buku latihan menulis hal yang demikian meliputi berjenis-jenis topik yang memancing ketertarikan buah hati untuk menulis. Mulai dari mengetahui diri sendiri, mengenal asal mula kertas, sampai perhelatan Asian Games 2018.

Sumber: saint monica jakarta

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Pekerjaan yang Dapat Bertahan di Era Digital

abendkleidonlinegunstig.com - Di era revolusi industri 4.0 yang mengandalkan teknologi saat ini, muncul jenis-jenis pekerjaan baru dan meningkatnya kebutuhan tenaga kerja yang ahli di bidang teknologi dan informasi (TI). Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Bambang Satrio Lelono menyebutkan jenis pekerjaan yang akan terus bertahan adalah pekerjaan yang menggunakan rasa dan kreativitas. Bambang mencontohkan pekerjaan yang tidak akan tergerus adalah wartawan karena pekerjaannya dinamis dan tenaga kerja selalu melakukan inovasi dan improvisasi.   "Pekerjaan yang tidak mungkin hilang yang pakai rasa dan mungkin wartawan tidak akan hilang karena sangat dinamis," kata Bambang, di Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018). Sedangkan pekerjaan yang tingkat kebutuhannya berkurang adalah jenis-jenis pekerjaan yang statis atau berulang misalnya tenaga administrasi atau tukang las.   "Pokoknya yang menggunakan kreativitas dan inovasi tidak akan hil

Hotel Kapsul dari Jepang yang Akan Dibuka di Bandara Soekarno-Hatta

nobaggagechallenge.com - Di dunia lebih-lebih Jepang, hotel kapsul alias capsule hotel tengah marak ditemukan. Ini yaitu solusi bagi pelancong, pebisnis dan backpacker bila cuma mau beristirahat dan merebahkan diri tanpa semestinya menginap di hotel yang mahal. Salah satu produsen hotel kapsul asal Jepang akan mengaplikasikan teknologinya lantas di Indonesia tahun ini.  Capsule Indonesia, demikian itu namanya, akan membuka hotel kapsul di sebagian airport di Indonesia. "Memang telah ada di Surabaya, tetapi teknologi dan konsep aslinya yang dibawa dari Jepang lantas," ujar Rere selaku Marketing Communication, Capsule Indonesia di pameran otomotif INAPA 2018, JIExpo, Jakarta, Selasa (22/3/2018).  Capsule Hotel dengan teknologi dan konsep dari Jepang yang akan dioperasikan di Indonesia, ketika pemeran di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (22/3/2018). Capsule Hotel dengan teknologi dan konsep dari Jepang yang akan dioperasikan di Indonesia, ketika pemeran di JIExpo K