Skip to main content

Atasi Lemak dan Juga Depresi dengan Diet DASH


Diet DASH tak cuma atasi lemak, tapi juga depresi/Foto: thinkstock
Jakarta - Istiadat makan lazimnya dihubungkan dengan penyakit jasmaniah. Tetapi kebanyakan orang tak menyadari bahwa ada kekerabatan antara gizi dengan penyakit mental, seperti depresi. Meski hakekatnya, gizi memainkan peranan penting dalam menjaga kesehatan mental dan emosi.

Seperti dikutip dari Shape, depresi yaitu situasi awam yang memberi pengaruh banyak orang dewasa dikala ini. Itu terkait dengan gejala seperti duka dan kecemasan. Pun, kian banyak orang tua yang didiagnosis mengalami depresi.

Sebuah penelitian dari Rush University Medical Center di Chicago menyatakan bahwa diet yang kaya buah, sayuran, dan gandum berkontribusi pada tingkat depresi yang lebih rendah. Diet ini tepat sasaran mengurangi risiko seseorang mengalami penyakit mental. Ya, diet ini diketahui sebagai diet DASH, atau Dietary Approaches to Berhenti Hypertension.

Perencanaan makan ini memegang makanan yang tinggi lemak jenuh dan gula. Pola makan seperti ini tak jarang ditiru oleh individu yang mau menurunkan tekanan darah tinggi, kolesterol jahat dan berat badan.

Untuk kebutuhan penelitian, para peneliti melihat dan mencontoh 964 peserta dengan umur rata-rata 81 tahun selama sekitar enam tahun. Peneliti memantau kultur makan para peserta dan mengumpulkan akibatnya di akhir penelitian.

Para peneliti membagi peserta menjadi tiga golongan menurut seberapa lama mereka rutin menjalani diet mereka. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang menjalani diet DASH yang lebih sehat memiliki 11 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menderita depresi pada dikala penelitian usai.

Meski dibutuhkan penelitian lebih lanjut pada masing-masing makanan yang secara lantas mencegah depresi, namun penelitian ini menandakan bahwa mencontoh jadwal makan bersih yaitu sistem terbaik untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.

Sumber: thefirebrigade.org

Comments

Popular posts from this blog

Daftar Pekerjaan yang Dapat Bertahan di Era Digital

abendkleidonlinegunstig.com - Di era revolusi industri 4.0 yang mengandalkan teknologi saat ini, muncul jenis-jenis pekerjaan baru dan meningkatnya kebutuhan tenaga kerja yang ahli di bidang teknologi dan informasi (TI). Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Bambang Satrio Lelono menyebutkan jenis pekerjaan yang akan terus bertahan adalah pekerjaan yang menggunakan rasa dan kreativitas. Bambang mencontohkan pekerjaan yang tidak akan tergerus adalah wartawan karena pekerjaannya dinamis dan tenaga kerja selalu melakukan inovasi dan improvisasi.   "Pekerjaan yang tidak mungkin hilang yang pakai rasa dan mungkin wartawan tidak akan hilang karena sangat dinamis," kata Bambang, di Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018). Sedangkan pekerjaan yang tingkat kebutuhannya berkurang adalah jenis-jenis pekerjaan yang statis atau berulang misalnya tenaga administrasi atau tukang las.   "Pokoknya yang menggunakan kreativitas dan inovasi tidak akan hil

Want to Save Electricity Bills at Home? Do this Easy Trick

Genset Murah - Electricity becomes one of the most vital needs to support daily activities. Not only the lights of various other things also require electricity such as charging the smartphone battery, washing clothes with a washing machine, blame the air conditioner, and others. Yes, nowadays almost all appliances that help with housework, use electricity as a resource. Unfortunately, excessive use can cause bills to swell. And of course there are many other needs that must also be met. Therefore you should use electrical energy in accordance with the needs of the household. But certainly not a few of you who are still confused how to save electricity. But you need not worry, here's an easy trick you can do to minimize electricity bills at home, anything? 1. Choose Energy-Saving Household Appliances The first thing you need to do before buying home appliances that use electricity as its primary power source, make sure you check how much the device consumes energy in